Otak Manusia dan Fungsinya
![]() |
Bagian-bagian Anatomi Otak Manusia |
Otak merupakan organ penting pada tubuh.
Bisa dibilang, semua emosi, sensasi, aspirasi, dan apapun yang kamu rasakan
berasal dari otak. Setiap bagian otak dan fungsinya tentunya sangat berpengaruh
terhadap kerja sistem organ lain dalam tubuh. Selain itu, otak juga
menjadi salah satu komponen sistem saraf pusat. Organ satu ini terhubung ke
sumsum tulang belakang. Cara kerja otak dan hubungannya dengan bagian sistem
saraf pusat inilah yang membuat kamu dapat menafsirkan informasi, sehingga bisa
memahami dan mengartikan apa yang terjadi pada kondisi sekitar.
Secara garis
besar, ada 3 bagian utama pada otak, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil
(cerebellum), dan batang otak (brainstem). Penjelasannya sebagai berikut ;
1. Otak
besar (cerebrum)
Seperti namanya, cerebrum adalah bagian otak yang
paling besar. Bagian ini terbagi lagi menjadi dua, yaitu otak sisi kanan dan
kiri. Bagian kanan memiliki peran untuk mengendalikan pergerakan tubuh pada
sisi kiri, sedangkan bagian kiri berperan sebagai kendali gerakan tubuh pada
sisi kanan. Cerebrum memiliki tanggung jawab atas banyak proses,
termasuk:
a) Memulai
dan mengendalikan gerakan.
b) Berpikir
c) Emosi.
d) Menyelesaikan
masalah.
e) Belajar.
Selain
itu, cerebrum juga bertanggung jawab atas kepribadian seseorang. Jika kamu
mengalami trauma pada bagian otak ini, khususnya pada lobus frontal, orang lain
seperti teman dan keluarga mungkin melihat ada perubahan sikap, suasana hati,
dan emosi pada dirimu. Otak besar juga memiliki area permukaan luar yang
bernama cerebral cortex. Area ini menjadi tempat sel saraf membuat suatu
koneksi yang populer dengan istilah sinaps, sistem saraf yang menjadi
pengendali aktivitas pada otak. Sementara itu, cerebrum bagian dalam berupa sel
saraf berselubung atau mielin. Fungsinya adalah menyampaikan semua informasi
antara bagian otak dan saraf pada tulang belakang. Korteks serebral memiliki
banyak lipatan dan permukaan yang luas dan besar, bahkan menyumbang hampir 50
persen dari total berat otak. Korteks serebral memiliki empat lobus, yaitu:
a) Lobus
frontal. Area ini berfungsi mengendalikan bahasa, fungsi
motorik, memori, kepribadian, dan fungsi kognitif lainnya.
b) Lobus
temporal. Berisi area wernicke yang bertanggung jawab
untuk memahami bahasa dan memroses ingatan, emosi, serta berperan dalam
pendengaran dan persepsi visual.
c) Lobus
parietal. Berfungsi memroses apa yang kamu lihat dan
dengar, serta menafsirkan informasi sensorik lainnya.
d) Lobus
oksipital. Bagian ini berfungsi menginterpretasikan
informasi visual dan berisi korteks visual.
Korteks serebral terbuat dari materi abu-abu, yaitu tempat otak memroses informasi yang memiliki bubungan (gyri) dan lipatan (sulci). Bersama-sama, keduanya mengakomodasi pertumbuhan otak yang cepat pada manusia selama proses evolusi bertahun-tahun.
2. Otak
kecil (cerebellum)
Cerebellum atau “otak kecil” berada pada bagian bawah otak besar, tepatnya pada bagian belakang kepala. Otak kecil berfungsi mengatur keseimbangan dan gerakan yang kamu pelajari, seperti berjalan dan memencet tombol, tapi tidak dapat memulai gerakan. Adapun, cerebellum sensitif terhadap alkohol. Itulah sebabnya orang yang terlalu banyak minum alkohol akan mengalami masalah keseimbangan, terutama saat berjalan. Sementara itu, beberapa penelitian mengatakan bahwa otak kecil juga berperan dalam pembelajaran dan pengambilan keputusan.
3. Batang
otak (brainstem)
Bagian
otak dan fungsinya berikutnya adalah batang otak, yang terdiri dari otak
tengah, pons, dan medulla oblongata. Semuanya menghubungkan otak besar ke
sumsum tulang belakang.
a) Otak
tengah. Bertanggung jawab atas beberapa fungsi penting,
seperti pendengaran dan gerakan. Otak tengah juga membantu merumuskan respons
terhadap perubahan lingkungan, yang mencakup potensi ancaman.
b) Pon. Berperan
dalam berbagai fungsi tubuh, seperti produksi air mata, berkedip, memfokuskan
penglihatan, keseimbangan, dan ekspresi wajah. Bahkan 10 saraf kranial muncul
dari pons yang terhubung ke wajah, leher, dan tubuh.
c) Medulla
oblongata. Berperan mengatur fungsi biologis yang penting
untuk bertahan hidup. Misalnya, irama jantung, aliran darah, dan pernapasan.
Bagian otak ini juga mendeteksi perubahan kadar oksigen dan karbondioksida
darah. Respon reflektif seperti muntah, menelan, dan batuk juga berasal dari
medulla oblongata.
4. Bagian
Otak Lainnya
Tidak hanya tiga bagian utama, bagian otak dan fungsinya juga termasuk beberapa hal berikut:
1) Cairan
serebrospinal
Cairan serebrospinal memiliki warna bening dan jernih. Bagian ini bertugas untuk mengelilingi dan melindungi bagian otak serta saraf tulang belakang. Tidak hanya itu, cairan serebrospinal juga berperan untuk membawa nutrisi dari darah menuju ke otak, dan menghilangkan limbah serta sisa metabolisme dari otak. Cairan ini terbentuk pada ventrikel otak. Jumlahnya secara langsung berada pada kendali jaringan otak.
2) Meninges
Selanjutnya
adalah meninges, lapisan atau membran tipis yang fungsinya sebagai penutup dan
pelindung otak maupun saraf tulang belakang. Meninges memiliki 3 lapisan, yaitu
duramater (lapisan luar yang paling tebal), arachnoid (membran tengah yang
tipis), dan piamater (lapisan paling dalam).
3) Corpus
callosum
Bagian
otak dan fungsinya yang tidak kalah pentingnya adalah corpus callosum. Bagian
ini merupakan seikat serabut saraf yang ada pada belahan otak kiri dan kanan. Serabut
saraf ini menjadi penghubung yang membentuk komunikasi antara kedua belahan
otak tadi.
4) Talamus
Lalu, ada pula talamus, struktur otak tengah dengan dua bagian atau lobus. Talamus berperan sebagai pemancar untuk sebagian besar informasi yang masuk dan berjalan pada otak dan semua sistem saraf tubuh.
5) Hipotalamus
Berikutnya,
hipotalamus, struktur berukuran kecil yang terdapat pada bagian tengah otak,
tepatnya pada sisi bawah talamus. Hipotalamus bertugas untuk mengontrol suhu
tubuh, tekanan darah, sistem reproduksi, emosi, pola tidur, nafsu makan, dan
produksi hormon. Oleh karena memiliki peran yang sangat penting untuk
kehidupan, sudah pasti kamu harus menjaga kesehatan organ satu ini dengan baik.
Sebab, gangguan pada salah satu bagian otak bisa memicu terganggunya fungsi
tubuh.
6) Kelenjar
hipofisis (pituitari)
Pituitari
atau kelenjar hipofisis merupakan organ berukuran kacang polong yang letaknya
pada bagian dasar otak. Bagian ini bertugas untuk membuat hormon untuk mengatur
sekaligus stimulasi kelenjar lain pada tubuh sehingga bisa bekerja
optimal. Adapun kelenjar yang diatur oleh pituitari adalah kelenjar
adrenal dan kelenjar tiroid. Sementara itu, kelenjar hipofisis menghasilkan
hormon seperti oksitosin, prolaktin, TSH, FSH, LH, hormon pertumbuhan,
antidiuretik, dan adreno kortikotropin.
7) Ventrikel
Bagian
otak dan fungsinya yang lainnya adalah ventrikel, ruangan yang isinya cairan
pada bagian dalam otak. Terdapat 4 ventrikel pada otak, yaitu 2 ventrikel
samping pada belahan otak besar, otak tengah, dan bagian belakang. Ventrikel
akan saling terhubung satu dengan lainnya melalui serangkaian tabung. Sementara
itu, cairan yang ada dalam ventrikel selanjutnya disebut dengan cairan
serebrospinal.
8) Kelenjar
pineal
Selanjutnya,
kelenjar pineal, kelenjar berukuran kecil yang terdapat pada ventrikel otak. Kelenjar
ini berperan penting dalam produksi hormon melatonin yang memengaruhi pola
tidur dan sistem reproduksi.
9) Saraf
kranial
Kemudian,
saraf kranial pada otak yang terdiri dari 12 pasang dengan fungsi yang sangat
spesifik pada bagian kepala dan leher. Sepasang saraf kranial pertama ada pada
otak besar, sedangkan 11 pasang yang lain ada pada batang otak. Saraf
kranial memiliki banyak fungsi. Bagian otak dan fungsinya ini termasuk
mengontrol gerak otot wajah dan mata, menjaga keseimbangan tubuh, mengontrol
otot dan kerja organ tubuh, dan memengaruhi indera pendengaran dan
perasa.
10) Sistem limbik
Terakhir,
sistem limbik yang bertugas untuk mengontrol rasa marah, takut, dan berpengaruh
pada daya ingat seseorang. Oleh karena fungsinya yang canggih dan sangat
rumit, sampai saat ini belum ada ahli yang bisa mengetahui fungsi otak secara
penuh. Inilah mengapa masih terus dilakukan banyak studi untuk mengetahui
bagian otak dan
fungsinya lebih jauh lagi.