Laporan Praktikum Genetika Pada Drosophila melanogaster

11:18:00 AM

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA PADA Drosophila melanogaster




BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Drosophila melanogaster merupakan objek yang sering digunakan dalam penelitian Genetika karena mudah dikembangbiakkan dan juga mudah didapatkan di alam bebas.
Drosophila melanogaster biasanya ditemukan pada buah-buahan yang sudah ranum. Hal ini dikarenakan makanan lalat buah adalah jamur yang tumbuh pada buah.
Biasanya dalam melakukan pengamatan tentang Drosophila melanogaster dibuat sebuah medium untuk pemeliharaan Drosophila tersebut. Sehingga memudahkan melakukan pengamatan tentang lalat buah khususnya mengenai siklus lalat buah. Karena tanpa suatu medium, setiap fase pada siklus hidup Drosophila melanogaster sulit diamati.
Siklus hidup Drosophila melanogaster relatif singkat. Hanya sekitar 2 minggu. Siklus hidupnya dimulai dari telur, satu hari kemudian menjadi larva dan pada tahap larva mengalami empat kali pergantian kulit (instar), tiga hari kemudian larva akan menjadi pupa. Setelah delapan hingga sebelas hari, pupa akan berubah menjadi imago. Imago inilah yang disebut lalat buah dewasa. Beberapa waktu kemudian imago akan bertelur kembali. Siklus hidup Drosophila melanogaster disebut metamorposis sempurna.
Drosophila melanogaster yang beterbangan di sekitar mediumnya ada yang jantan dan ada yang betina. Drosophila melanogaster jantan dengan betina dapat dibedakan dengan melihat ukuran dan ujung abdomennya. Drosophila melanogaster jantan ukuran tubuhnya lebih kecil dibandingkan Drosophila melanogaster betina. Ujung abdomen Drosophila melanogaster jantan runcing sedangkan ujung abdomen Drosophila melanogaster betina tumpul. Selain itu juga dapat dilihat dari bintik hitam pada ujung abdomen yang dimiliki Drosophila melanogaster jantan sedangkan pada betina tidak memiliki bintik hitam pada ujung abdomennya.
Berdasarkan uraian di atas maka diadakan sebuah percobaan untuk mengamati siklus hidup Drosophila melanogaster. Mengamati setiap fase hidup Drosophila melanogaster  lebih    mendetail. Serta  perbedaan antara       Drosophila melanogaster jantan dan betina.



B.     Tujuan
1.      Mengetahui siklus hidup lalat buah Drosophila melanogaster.
2.      Membedakan ciri lalat buah Drosophil melanogaster jantan dan betina.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


Drosophila melanogaster, sejenis serangga biasa yang umumnya tidak berbahaya dan merupakan pemakan jamur yang tumbuh pada buah. Lalat buah adalah serangga yang mudah berkembangbiak. Dari satu perkawinan saja dapat dihasilkan ratusan keturunan, dan generasi yang baru dapat dikembangkan setiap dua minggu. Karasteristik ini menunjukkan lalat buah organisme yang cocok sekali untuk kajian-kajian genetik (Campbell, 2002).
Kebanyakan penemuan di bidang genetika didapatkan melalui penelitian dengan menggunakan lalat tersebut sebagai bahan (Suryo, 2004). Pilihan ini tepat sekali karena pertama, lalat ini kecil sehingga suatu populasi yang besar dapat dipelihara dalam laboratorium. Kedua, daur hidup sangat cepat. Tiap 2 minggu dapat dihasilkan satu generasi dewasa yang baru. Ketiga, lalat ini sangat  subur yang betina dapat menghasilkan ratusan telur yang dibuahi dalam hidupnya yang pendek itu (Kimball, 2001).
Lalat buah mempunyai empat stadium metamorfosis, yaitu telur, larva, pupa, dan imago (Anonim , 2008).
Telur lalat buah berbentuk bulat panjang, berwarna putih, dan diletakkan berkelompok 2-15 butir pada buah-buah yang agak tersembunyi atau tidak terkena sinar matahari langsung, serta pada buah yang agak lunak dan permukaannya agak kasar. Seekor lalat buah betina dapat meletakkan telur 1--40 butir/hari, dengan jumlah 1.200 -1.500 butir (Anonim a, 2008). Telur lalat buah berukuran sekitar 0,5 mm. pada ujuang anteriornya, terdapat sebuah lubang yang disebut “micropyle” dan dibatasi oleh dua sampai empat buah tonjolan yang memanjang berbetuk sendok. Telur tersebut dibuahi di dalam tubuh dan sperma masuk melalui “micropyle”. Telur yang baru dikeluarkan, pada umunya sudah memasuki tahap blastula atau tahap lebih lanjut apabila proses peneluran terganggu. Telur tersebut mengalami perkembangan selama kurang lebih 24 jam dan menetas menjadi larva (Hartati, 2008).
Drosophila melalui tiga tahapan larva, dimana larva makan, tumbuh, dan larva berganti kulit (terkelupas lapisan luarnya yang keras) (Campbell, 2003). Larva berwarna putih keruh, berbentuk bulat panjang dengan salah satu ujungnya runcing. Larva hidup dan berkembang dalam daging buah selama 6 - 9 hari, menyebabkan buah menjadi busuk. Apabila larva sudah dewasa, kemudian akan keluar dari buah dan memasuki stadium pupa tepat di bawah permukaan tanah. Pupa berwarna kecoklatan, berbentuk oval dengan panjang 5 mm (Anonim , 2008).
Pupa (kepompong) berbentuk oval, warna kecoklatan, dan panjangnya 5 mm.  Masa pupa adalah 4—10 hari dan setelah itu keluarlah serangga dewasa (imago) lalat buah. Imago lalat buah rata-rata berukuran 0,7mm x 0,3mm dan terdiri atas kepala, toraks dada, dan abdomen. Toraks terdiri atas 3 ruas; berwarna oranye, merah kecoklatan, coklat, atau hitam dan memiliki sepasang sayap. Pada B. dorsalis complex, biasanya terdapat dua garis membujur dan sepasang sayap transparan (Anonim , 2008).




BAB III
METODE PRAKTIKUM

A.    Alat dan Bahan
a.       Alat:
1.      Botol medium
2.      Lup
b.      Bahan:
1.      Biakan Drosophila melanogaster
2.      Medium pemeliharaan Drosophila melanogaster
                - pisang
                - tape singkong
B.     Prosedur Kerja
1.      Membiakkan lalat buah Drosophila melanogaster pada medium yang telah dibuat pada praktikum sebelumnya sebelum melakukan pengamatan.
2.      Mengamati perubahan yang terjadi pada medium, dan mencatat kapan mulai adanya telur, larva dari instar hingga berbentuk imago dengan pengamatan secara periodik dari 4-6 jam sekali.
3.      Menggunakan lup untuk membedakan fase siklus hidup Drosophila melanogaster
4.      Membedakan ciri lalat buah Drosophila melanogaster antara jantan dan betina.
5.      Melaporkan hasil pengamatan.

C.     Waktu
Hari/Tanggal         : kamis, 23 MEI  2013
Waktu                   : Pukul 12 s.d selesai
Tempat                  : Laboratorium Biologi FMIPA UNPAK.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.hasil pengamatan

B.     Pembahasan
Dari pengamatan yang telah dilakukan terhadap daur hidup Drosophila melanogaster terdapat 4 fase yaitu telur, larva, pupa dan imago.
1.      Telur
Pada pengamatan ini, tidak ditemukan adanya telur. Hal ini dimungkinkan karena ukuran telur yang sangat kecil sehingga sulit untuk ditemukan.
Telur Drosophila melanogaster berwarna putih susu, berbentuk bulat panjang, berukuran sekitar 0,5 mm. Pada ujung anteriornya terdapat sebuah lubang yang disebut “micropyle” dan dibatasi oleh dua sampai empat buah tonjolan yang memanjang berbentuk sendok. Telur ini tidak memiliki alat pergerakan. Telur akan menetas menjadi larva 2 hari setelah diletakkan di dalam buah.
2.      Larva
Larva berwarna putih keruh atau putih kekuningan, berbentuk bulat panjang dengan salah satu ujungnya runcing. Larva lalat buah terdiri atas 3 bagian; yaitu kepala, toraks (3 ruas), dan abdomen (8 ruas).  Kepala berbentuk runcing dengan dua buah bintik hitam yang jelas, mempunyai alat kait mulut.
Stadium larva umumnya terdiri atas empat instar. Letak perbedaannya pada jumlah segmen yang dimiliki. Pada instar I ruas-ruasnya terdiri atas 4-5 segmen, pada instar II terdiri atas 5-8 segmen, pada instar III ruas-ruasnya terdiri atas 8-11 segmen dan pada instar IV ruas-ruasnya terdiri atas 14 segmen. Larva instar 4 berkembang maksimum dengan ukuran  ± 7mm, membuat lubang keluar, kemudian meloncat atau melenting 3 hari sebelum menjadi pupa.
3.      Pupa
Pupa (kepompong) berbentuk oval, berwarna kecoklatan, dan panjangnya sekitar 5 mm.  Masa pupa adalah 8-11 hari dengan melewati 5 fase puparium. Setelah itu keluarlah serangga dewasa (imago) lalat buah.
4.      Imago
Imago berwarna merah kecoklatan. Imago lalat buah rata-rata berukuran 0,7mm x 0,3mm dan terdiri atas kepala, toraks (dada), dan abdomen, dada berwarna gelap dengan 2 garis kuning membujur dan pada bagian abdomen terdapat 3 garis melintang berwarna coklat atau hitam dan memiliki sepasang sayap.
Sedangkan cirri-ciri yang membedakan antara Drosophilla jantan dan
Jantan
Betina
1. Ukuran tubuh lebih kecil dari betina
1. Ukuran tubuh lebih besar dari jantan
2. Sayap lebih pendek dari sayap betina
2. Sayap lebih panjang dari sayap jantan
3. Terdapat sisir kelamin (sex comb)
3. Tidak terdapat sisir kelamin (sex comb)
4. Ujung abdomen tumpul dan lebih hitam
4. Ujung abdomen runcing
5. Jumlah segmen 5 buah
5  Jumlah segmen 7 buah
6.Tidak  Mempunyai ovipositor
6. Mempunyai oviipositor

BAB V

PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.      Drosophila melanogaster memiliki 4 fase dalam siklus hidupnya yaitu telur, larva, pupa dan imago.
2.      Perbedaan Drosophila melanogaster jantan dan betina ialah:
1.      Ukuran tubuh Drosophila melanogaster betina lebih besar dari Drosophila melanogaster jantan.
2.      Segmen pada abdomen Drosophila melanogaster betina berjumlah 5 sedangkan pada jantan berjumlah 7.
3.      Ada bintik hitam pada Drosophila melanogaster jantan sedangkan pada betina tidak ada.
4.      Ujung abdomen Drosophila melanogaster betina lebih tumpul sedangkan pada jantan lebih runcing.

B.     Saran
Sebaikanya parktikan lebih memperhatikan penggunaan clorofom agar drosopila tidak mati.



DAFTAR PUSTAKA


Anonim . 2008. Lalat Buah. http://ditlin.hortikultura.go.id/pht/penyakit_01.html. Diakses 28 Maret 2008.

Campbell, N.A. 2002. Biologi Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Campbell, N.A. 2003. Biologi Jilid II. Jakarta: Erlangga.

Hartati. 2007. Penuntun Praktikum Genetika. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Kimball, J.W. 2001. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Suryo. 2004. Genetika Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.









Previous
Next Post »
0 Komentar

Unggulan Post

Warna Feses Bisa Menunjukkan Kondisi Kesehatan Anda.

Karikatur Fese dalam usus manusia  Feses merupakan hasil kotoran dari proses pencernaan. Kotoran ini terdiri dari sisa-sisa makanan yang tid...