TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN ~ PENGELOLAAN LIMBAH PADAT

4:09:00 PM




A.     LATAR BELAKANG
                   Berbagai aktivitas di lakukan oleh manusia untuk memenuhi kesejahtraan hidupnya dengan memproduksi makanan minuman dan barang lain dari sumber daya alam. Selain menghasilkan barang barang yang akan di komsumsi, aktivitas tersebut juga menghasilkan bahan buangan yang udah tidak di butuhkan oleh manusia. Bahan buangan makin hari makin bertambah banyak. Hal ini erat hubungannya dengan makin bertambahnya jumlah penduduk di satu pihak, dan pihak lain dengan ketersediaan ruang hidup manusia yang relatif tetap.

                   Menurut definisi (WHO), sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Dalam hal ini, hanya akan dibahas sampah (limbah)  padat atau benda yang tidak dipakai, tidak diinginkan, dan dibuang, yang berasal dari suatu aktivitas dan bersifat padat. 
                   Pengelolaan lingkungan hidup merupakan kewajiban bersama berbagai pihak baik pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat luas. Hal ini menjadi lebih penting lagi mengingat Indonesia sebagai negara yang perkembangan industrinya cukup tinggi dan saat ini dapat dikategorikan sebagai negara semi industri (semi industrialized country). Para pelaku industri kadang mengesampingkan pengelolaan lingkungan yang menghasilkan berbagai jenis-jenis limbah dan sampah. Limbah bagi lingkungan hidup sangatlah tidak baik untuk kesehatan maupun kelangsungan kehidupan bagi masyarakat umum, limbah padat yang di hasilkan oleh industri-industri sangat merugikan bagi lingkungan umum jika limbah padat hasil dari industri tersebut tidak diolah dengan baik untuk menjadikannya bermanfaat.
B.     TINJAUAN PUSTAKA
Limbah atau sampah yaitu limbah atau kotoran yang dihasilkan karena pembuangan sampah atau zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah atau sampah juga merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Limbah atau sampah juga bisa berarti sesuatu yang tidak berguna dan dibuang oleh kebanyakan orang, mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan penyakit padahal dengan pengolahan sampah secara benar maka bisa menjadikan sampah ini menjadi benda ekonomis.
a.      Pengertian Limbah Padat
Limbah padat merupakan limbah yang bersifat padat terdiri dar zat organic dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan (SK SNI T-13-1990-F).
b.      Pembagian Limbah Padat (Sampah)
Sampah padat dapat dibagi menjadi beberapa kategori, sebagai berikut:
1)      Berdasarkan zat kimia yang terkandung didalamnya.
ü Organik, misalnya; sisa makanan, daun, sayur, dan buah.
ü Anorganik, misalnya; logam, pecah-belah, abu, dll.
2)      Berdasarkan dapat atau tidaknya dibakar.
ü Mudah terbakar, misalnya; kertas plastik, daun kering, kayu.
ü Tidak mudah terbakar, misalnya; kaleng, besi, gelas, dll.
3)   Berdasarkan dapat atau tidaknya membusuk.
ü Mudah membusuk, misalnya; sisa makanan, potongan daging, dsb.
ü Sulit membusuk, misalnya; plastik, karet, kaleng, dsb.

c.       Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Sampah.
Berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah sampah:
ü  Jumlah penduduk : Jumlah penduduk bergantung pada aktivitas dan kepadatan penduduk. Semakin padat penduduk, sampah semakin menumpuk karena tempat atau ruang untuk menampung sampah kurang. Semakin meningkat aktivitas penduduk, sampah yang dihasilkan semakin banyak,  misalnya pada aktivitas pembangunan, perdagangan, industri, dsb.
ü  Kemajuan teknologi : Akibat kemajuan teknologi, jumlah sampah dapat meningkat. Contoh, plastik, kardus, rongsokan, AC, TV, kulkas, dsb.  Makin maju tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin kompleks pula macam dan jenis sampahnya.
d.      Dampak Negatif Limbah Padat
Limbah pasti akan berdampak negatif pada lingkungan hidup jika tidak ada pengolahan yang baik dan benar, dengan adanya limbah padat didalam lingkungan hidup maka dapat menimbulkan pencemaran seperti :
1) Timbulnya gas beracun, seperti asam sulfida (H2S), amoniak (NH3), methan (CH4), C02 dan sebagainya. Gas ini akan timbul jika limbah padat ditimbun dan membusuk dikarena adanya mikroorganisme. Adanya musim hujan dan kemarau, terjadi proses pemecahan bahan organik oleh bakteri penghancur dalam suasana aerob/anaerob.
2) Dapat menimbulkan penurunan kualitas udara, dalam sampah yang ditumpuk, akan terjadi reaksi kimia seperti gas H2S, NH3 dan methane yang jika melebihi NAB (Nilai Ambang Batas) akan merugikan manusia. Gas H2S 50 ppm dapat mengakibatkan mabuk dan pusing.
3) Penurunan kualitas air, karena limbah padat biasanya langsung dibuang dalam perairan atau bersama-sama air limbah. Maka akan dapat menyebabkan air menjadi keruh dan rasa dari air pun berubah.
Dari sebagian dampak-dampak limbah padat diatas, ada beberapa dampak limbah yang lainnya yang ditinjau dari aspek yang berbeda secara umum. Dampak limbah secara umum di tinjau dari dampak terhadap kesehatan dan terhadap lingkungan adalah sebagai berikut :
e.       Dampak Terhadap Kesehatan
Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
a) Penyakit diare dan, penyakit ini terjadi karena bakteri yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat.
b) Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap.

f.       Dampak Terhadap Lingkungan
Cairan dari limbah – limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan airnya sehingga mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat mati sehingga mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia juga mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga menusia akan terkena dampak limbah baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain mencemari, air lingkungan juga menimbulkan banjir karena banyak orang-orang yang membuang limbah rumah tangga ke sungai, sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air tidak dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga dapat meresahkan para penduduk.
C.    PEMBAHASAN
A.    Proses Pengolahan Limbah Padat
Jika di definisikan secara harfiah, pengolahan limbah padat adalah pengangkutan,dan pembuangan limbah padat. Definisi yang lebih luas dari pengelolaan limbah padat juga mencakup upaya pengurangan sumber yang membatasi produksi limbah padat langsung pada sumbernya.  Pengolahan limbah padat dapat dilakukan dengan berbagai cara yang tentunya dapat menjadikan limbah tersebut tidak berdampak buruk bagi lingkunganataupun kesehatan.
Menurut sifatnya pengolahan limbah padat dapat dibagi menjadidua cara yaitu pengolahan limbah padat tanpa pengolahan dan pengolahan limbahpadat dengan pengolahan.
ü  Limbah padat tanpa pengolahan yaitu limbah padat yang tidak mengandung unsur kimia yang beracun dan berbahaya dapat langsung dibuang ke tempat tertentu sebagai TPA (Tempat Pembuangan Akhir). 
ü  Limbah padat dengan pengolahan yaitu limbah padat yang mengandung unsur kimia beracun dan berbahaya harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke tempat-tempat tertentu. 
Pengolahan limbah juga dapat dilakukan dengan cara-cara yang sedehana lainnya misalnya, dengan cara mendaur ulang, Dijual kepasar loak atau tukang  rongsokan yang biasa lewat di depan rumahrumah. Cara ini bisa menjadikan limbah atau sampah yang semula bukan apa-apa sehingga bisa menjadi barang yang ekonomis dan bisa menghasilkan uang. Dapat juga dijual kepada tetangga kita yang menjadi tukang loak ataupun pemulung. Barang-barang yang dapat dijual antara lain kertas-kertas bekas, koran bekas, majalah bekas, botol bekas, ban bekas, radio tua, TV tua dan sepeda yang usang. Dapat juga dengan cara pembakaran. Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan karena tidak membutuhkan usaha keras. Cara ini bisa dilakukan dengan cara membakar limbah-limbah padat misalnya kertas kertas dengan menggunakan  minyak tanah lalu dinyalakan apinya. Kelebihan cara membakar ini adalah mudah dan tidak membutuhkan usaha keras, membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil dan dapat digunakan sebagai sumber energi baik untuk pembangkit uap air panas, listrik dan pencairan logam.
Ada beberapa tahapan didalam pengolahan limbah padat yang baik, diantaranya, tahapan pengumpulan dan penyimpanan ditempat sumber, tahap pengangkutan, dan tahap pemusnahan.

1.       Tahap pengumpulan dan penyimpanan ditempat sumber
Sampah yang ada dilokasi sumber (kantor, rumah tangga, hotel, dsb) ditempatkan dalam tempat penyimpanan sementara, dalam hal ini tempat sampah. Sampah basah dan sampah kering sebaiknya dikumpulkan dalam tempat yang tersisa untuk memudahkan pemusnahannya. Adapun tempat penyimpanan sementara (tempat sampah) yang digunakan harus memenuhi persyaratan berikut ini.
ü Konstruksi harus kuat dan tidak mudah bocor.
ü Memiliki tutup dan mudah dibuka tanpa mengotori tangan
ü Ukuran sesuai sehingga mudah diangkut oleh satu orang.
Dari tempat penyimpanan ini, sampah dikumpulkan kemudian dimasukkan kedalam dipo (rumah sampah). Dipo ini berbentuk bak besar yang digunakan untuk menampung sampah rumah tangga.Pengelolaannya dapat diserahkan pada pihak pemerintah.
Pengumpulan sampah dapat dilakukan dengan dua metode yaitu sistem duet tempat sampah kering dan tempat sampah basah dan system trio: tempat sampah basah, sampah kering dan tidak mudah terbakar.
2. Tahap Pengangkutan
Dari dipo, sampah diangkut ke tempat pembuangan akhir atau pemusnahan sampah dengan mempergunakan truk pengangkut sampah yang disedikan oleh Dinas Kebersihan Kota.

B.     Tahap Pemusnahan
Di dalam tahap pemusnahan sampah ini, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan, antara lain:


1)      Sanitary landfill
Sanitary landfill adalah system pemusnahan yang paling baik. Dalam metode ini, pemusnahan sampah dilakukan dengan cara menimbun sampah dengan cara menimbun sampah dengan tanah yang dilakukan selapis demi selapis. Dengan demikian, sampah tidak berada diruang terbuka dan tentunya tidak menimbulkan bau ata mejadi sarang binatang pengerat. Sanitary landfill yang baik harus memenuhi persyaratan berikut:
ü  Tersedia tempat yang luas.
ü  Tersedia tanah untuk menimbunnya.
ü  Tersedia alat alat besar.

2)      Incineration
Incineration atau insenerasi merupakan suatu metode pemusnahan sampah dengan cara membakar sampah secara besar besaran dengan menggunakan fasilitas pabrik. Manfaat sistem ini yaitu volume sampah dapat diperkecil sampai sepertiganya, tidak memerlukan ruang yang luas, panas yang dihasilkan dapat dipakai sebagai sumber uap.

3)      Furnace
Furnace atau tungku merupakan alat pembakar yang dilengkapi dengan jeruji besi yang berguna untuk mengatur jumlah masuk sampah dan untuk memisahkan abu dengan sampah yang belum terbakar. Dengan demikian tungku tidak terlalu penuh.
4)      Combustion
Combustion atau tungku pembakar kedua, memiliki nyala api yang lebih panas dan berfungsi untuk membakar benda benda yang tidak terbakar pada tungku pertama.

5)   Composting
Pemusnahan sampah dengan cara memanfaatkan proses dekomposisi zat organic oleh kuman kuman pembusuk pada kondisi tertentu. Proses ini menghasilkan ahasa berupa kompos atau pupuk. Berikut tahap tahap didalam pembuatan kompos
:

1. Pemisahan benda benda yang tidak dapat dipakai sebagai pupuk seperti gelas, kaleng, besi, dan sebagainya
2. Penghancuran sampah menjadi partikel partikel yang lebih kecil (minimal berukuran 5cm)
3. Penyampuran sampah dengan memperhatikan kadar karbon dan nitrogen yang paling baik (C:N = 1:30).
4. Penempatan sampah dalam galian tanah yang tidak begitu dalam. Sampah dibiarkan terbuka agar terjadi proses aerobik.
5. Pembolak-balikan sampah 4-5 kali selama 15-21 hari agar pupuk dapat terbentuk dengan baik. Perlu diingat bahwa galian tersebut jangan sampai menjadi tempat bersarang hewan pengeret atau serangga.
a)         Individual incarnation
Pembakaran sampah secara perorangan ini biasa dilakukan oleh penduduk terutama didaerah pedesaan.
b)   Recycling
Pengolahan kembali bagian bagian dari sampah yang masih dapat dipakai atau daur ulang. Contoh bagian sampah yang dapat didaur ulang, antara lain, plastic, gelas, kaleng, besi, dan sebagainya.
c)    Salvaging
Pemanfaatan sampah yang dapat dipakai kembali misalnya kertas bekas.

D.    KESIMPULAN
Limbah padat merupakan limbah yang bersifat padat terdiri dar zat organik dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan, untuk itu dibutuhkan penanganan khusus untuk pengelolaan limbah padat dengan melalui beberapa tahap diantaranya tahapan pengumpulan dan penyimpanan ditempat sumber, tahap pengangkutan, dan tahap pemusnahan.

DAFTAR PUSTAKA
Dr.Budiman Chandra.2012.Pengantar Kesehatan Lingkungan.Perpustakaan Nasional.Penerbit
EGC. Hariza Andani,S.KM,M.Pd. Buku ajar Kesehatan Masyarakat. James
F.Mckenze,PhD,MPH. Rpbet R.Pinger.phD. Jerome E.kotecki.phD.2007 Kesehatan Masyarakat suatu pengantar Edis 4 (an introduction community health).perpustakaan nasional,penerbit EGC.
http://pengolahanLimbah-padat-grapa.pdf  
http://bab6-pengelolahanlimbahpadatdomestik.pdf
http://www.sappk.itb.ac.id/jpwk/wp-content/uploads/2014/02/06-Jurnal-14-Murni.pdf
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16528-2208100660-Paper.pdf
http://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-78338.pdf
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 23/No.3 Desember 2012
http://jurnalkesmas.ui.a c.id/index.php/kesmas/article/download/331/330
Previous
Next Post »
0 Komentar

Unggulan Post

Warna Feses Bisa Menunjukkan Kondisi Kesehatan Anda.

Karikatur Fese dalam usus manusia  Feses merupakan hasil kotoran dari proses pencernaan. Kotoran ini terdiri dari sisa-sisa makanan yang tid...