Ideonella sakaiensis |
Permasalahan limbah plastik telah menjadi
dilema bagi peradaban manusia. Meskipun awalnya dianggap sebagai penemuan yang
revolusioner, sifat dasar dari plastik yang sulit diurai telah membawa
permasalahan bagi lingkungan secara global. Sejak digunakan pada awal abad
ke-20, penggunaan plastik telah berkembang secara luas.
Plastik
merupakan produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik yang diproduksi lewat
proses kimiawi. Bahan kimia dalam salah satu jenis plastik yang dikenal luas
disebut polyethylene terephthalateatau disingkat PET. Satu dari keunikan PET,
jenis plastik ini ringan, kuat, dan tak berwarna. PET biasa dipergunakan untuk
produk baju polyester, baki makanan beku, dan plastik dalam kaplet obat.
Permasalahannya,
jenis plastik ini selama ini sangat sulit terdegradasi secara alami atau yang
disebut proses “biodegradasi”. Namun belum lama ini, tim peneliti asal Jepang
melaporkan telah menemukan spesies bakteri yang bisa memakan plastik botol air
minum seperti yang dipublikasikan dalam jurnal Science.
Penemuanitu,
setidaknya dapat menjadi berita baik dan awal solusi yang cerah bagi pemecahan
masalah pengelolaan limbah dari lebih 50 juta ton plastik yang diproduksi dunia
setiap tahunnya.
Sebelumnya,
para peneliti telah menemukan bahwa beberapa spesies jamur dapat tumbuh di PET,
tapi tak ada yang pernah menyangka bahwa ada mikroba yang bisa memakannya.
Dikutip
dariLos Angeles Times,untuk menemukan bakteri yang bisa memakan plastik ini,
tim peneliti dari Institut Teknologi Kyoto dan Universitas Keio yang dipimpin
oleh Shosuke Yoshida berhasilmengumpulkan 250 sampel dari lokasi daur ulang
sampah plastik yang mengandung PET.
Para
peneliti ini melaporkan telah menemukan satu bakteri yang melakukan degradasi
PET yang kemudian diberi namaIdeonella sakaiensis.Saat ini I.
sakaiensismerupakan satu-satunya jenis bakteri yang dikenal mampu untuk
menguraikan plastik. Mikroba ini mampu untuk hidup di sampel, memakan PET dan
menggunakannya untuk tumbuh.
Waktu
yang dibutuhkan oleh I. sakaiensis untuk melakukan proses penguraian adalah
sekitar 6 minggu dalamtemperatur stabil 30 derajat celcius. Kisaran waktu enam
pekan sendiri masih dianggap sebagai waktu yang terlalu lama bagi kalangan
peneliti ini.
Ilmuwan
lain, Tracy Mincer dari Woods Hole Oceanographic Institution di Massachusetts
menyatakan bahwa penemuan ini merupakan awal bagiupaya pencarian mikroba lain
yang memiliki kemampuan mengurai PET. “Kini kita tahu apa yang kita cari. Kita
bisa saja menemukan mikroba-mikroba seperti ini di berbagai belahan dunia,”
ujarnya.
Namun
Mincer juga mewanti-wanti bahwa masih belum jelas apakah mikroba-mikroba ini
akan mampu mengurai dan mendegradasi sampah plastik dari lautan kita.Limbah
plastik saat ini menjadi permasalahan akut yang menimpa ekosistem perairan
dunia.
“Ketika
saya memikirkannya lebih dalam, saya tidak tahu, penemuan ini akan membawa kita
kemana” katanya. “Bagi saya, mikroba memakan plastik tak ubahnya seperti
membuang sampah ke tempat daur ulang, mereka akan dilebur, dan selanjutnya
(melanjutkan) membuat plastik baru.”
*) sumber : mongabay
Sampah botol plastik |
*) sumber : mongabay
0 Komentar