A.
Pengertian
dan Pembagian Lipid
Lipid
merupakan senyawa yang tidak larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi
larut dalam pelkarut non polar, misalnya kloroform, eter, alkohol, dan pelarut
non polar lainnya. Lipid memiliki beberapa fungsi utama, misalnya sebagaicadangan
makanan ( energi ) utama,sebagai penyususn struktur membaran ( misalnya
phospholipidas yang merupakan penyusun utama membrane sel ). ( Suhara, 2009 )
Lipid
merupakan golongan senyawa organik yang sangat heterogen yang menyusun jaringan
tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa organik kedua yang menjadi
sumber makanan dan merupakan bahan baku bagi banyak komoditi penting seperti
sabun. Berbeda denagn tumbuhan yang menyimpan cadangan energi dalam bentuk
karbohidrat, hewan menyimpan cadangan energi dalam bentuk lipid. ( Togu Gultom,
2001 )
Lipid atau trigliserida merupakan
bahan bakar utama hampir semua organisme disamping karbohidrat. Trigliserida
adalah triester yang terbentuk dari gliserol dan asam-asam lemak.
Gambar
1. Struktur Asam Lemak
Asam-asam lemak jenuh
ataupun tidak jenuh yang dijumpai pada trigliserida, umumnya merupakan rantai
tidak bercabang dan jumlah atom karbonnya selalu genap.
Ada dua macam
trigliserida, yaitu trigliserida sederhana dan trigliserida campuran.
Trigliserida sederhana mengandung asam-asam lemak yang sama sebagai
penyusunnya, sedangkan trigliserida campuran mengandung dua atau tiga jenis
asam lemak yang berbeda. Pada umumnya, trigliserida yang mengandung asam lemak
tidak jenuh bersifat cairan pada suhu kamar, disebut minyak, sedangkan
trigliserida yang mengandung asam lemak jenuh bersifat padat yang sering
disebut lemak.
Trigliserida bersifat
tidak larut dalam air, namun mudah larut dalam pelarut nonpolar seperti
kloroform, benzena, atau eter. Trigliserida akan terhidrolisis jika dididihkan
dengan asam atau basa. Hidrolisis trigliserida oleh basa kuat (KOH atau NaOH)
akan menghasilkan suatu campuran sabun K+ atau Na+ dan gliserol. Hidrolisis
trigliserida dengan asam akan menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak
penyusunnya.
Trigliserida dengan
bagian utama asam lemak tidak jenuh dapat diubah secara kimia menjadi lemak
padat oleh proses hidrogenasi sebagian ikatan gandanya. Jika terkena udara
bebas, trigliserida yang mengandung asam lemak tidak jenuh cenderung mengalami
autooksidasi. Molekul oksigen dalam udara dapat bereaksi dengan asam lemak,
sehingga memutuskan ikatan gandanya menjadi ikatan tunggal. Hal ini menyebabkan
minyak mengalami ketengikan.
Kelas lipida yang lain
adalah steroid dan terpen. Steroid merupakan molekul kompleks yang larut di
dalam lemak dengan empat cincin yang saling bergabung. Steroid yang paling
banyak adalah sterol yang merupakan steroid alkohol. Kolesterol adalah sterol
utama pada jaringan hewan. Kolesterol dan senyawa turunan esternya, dengan asam
lemaknya yang berantai panjang adalah komponen penting dari plasma lipoprotein.
( Rismaka, 2009 )
1)
Asam Lemak
Asam lemak biasanya
berupa asam karboksilat berantai lurus baik jenuh maupun tak jenuh. Asam-asam
lemak yang terdapat di alam selalu memiliki jumlah atom genap. Berikut beberapa
asam lemak yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Nama
|
Rumus
|
Sumber
|
Asam Lemak Jenuh
|
||
Asam butirat
|
C3H7COOH
|
Lemak mentega
|
Asam kaproat
|
C5H9COOH
|
Lemak mentega
|
Asam kaprilat
|
C7H15COOH
|
Minyak kelapa
|
Asam kaprat
|
C9H19COOH
|
Minyak sawit
|
Asam laurat
|
C11H23COOH
|
Minyak kelapa
|
Asam miristat
|
C13H27COOH
|
Minyak pala, minyak kelapa
|
Asam palmitat
|
C15H31COOH
|
Minyak sawit, biji kapas
|
Asam stearat
|
C17H35COOH
|
Lemak hewan, tumbuhan
|
Asam arakidat
|
C19H39COOH
|
Minyak kacang
|
Asam lemak tidak jenuh
|
||
Asam oleat
|
C17H33COOH
|
Minyak jaitun ( olive )
|
Asam linoleat
|
C17H31COOH
|
Minyak wijen, minyak jagung
|
Asam linolenat
|
C17H29COOH
|
Minyak wijen
|
Asam arakhidonat
|
C19H31COOH
|
Hati, minyak kelapa, minyak wijen
|
Tabel 1.
Tabel nama-nama asam lemak
Asam palmitat dan
stearat, terdapat pada lemak hewan dan tumbuhan merupakan asam lemak jenuh
terpenting. Asam oleat yang berisi satu
ikatan rangkap merupakan asam lemak tidak jenuh terpenting. Asam linoleat,
linolenat, dsdan arakhidonat memiliki berturut-turut dua, tiga, empat ikatan
rangkap. Asam lemak ini termasuk asam lemak esensial, artinya asam lemak ini
sangat diperlukan diperlukan oleh tubuh tetapu tubuh tidak mampu mensintesisnya
sehingga harus terdapat dalam makanan. ( Togu Gultom, 2001 )
2)
Sifat-sifat Lemak
Lemak sebagian besar
tersusun dari gliserida-gliserida asam jenuh berupa zat padat pada suhu kamar.
Kebanyakan lemak binatang berwujud padat, sedangkan minyak tumbuhan yang
sebagian besar disusun gliserida sam lemaktidak jenuh berupa zat cair.
Lemak dapat dihidrolisis
dan dapat disabunkan. Lemak yang tidak jenuh dapat menbentuk reaksi addisi
dengan oksigen, hydrogen, dan halogen.
a)
Hidrolisis lemak menghasilkan
asam lemak dan gliserol.Jika suatu molekul lemak dihidrolisis menggunakan uap air panas maka
akan dihasilkan satu molekul gliserol dan tiga asam lemak.
b)
Penyabunan. Pada penyabunan atau
hidrolisis dengan basa terbentuk gliserol dan garam berupa sabun.
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta : Universitas
Negeri Yogyakarta. Suhara.
2009. Dasar-dasar Biokimia. Bandung :
Prisma Press.
Anonim 1. 2010. Uji Kelarutan, Uji
Ketidakjenuhan , Uji Akrolein, Uji Kolesterol.( http://id.shvoong.com ). Diakses tanggal 2 April 2011.
Vially. 2007. Proses Polimerisasi
Gliserol. ( http:/www.vially.wordpress.com ). Diakses tanggal 2 April 2011.
0 Komentar