IDENTIFIKASI LEMAK

1:37:00 AM

A.   Pengertian dan Pembagian Lipid
Lipid merupakan senyawa yang tidak larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi larut dalam pelkarut non polar, misalnya kloroform, eter, alkohol, dan pelarut non polar lainnya. Lipid memiliki beberapa fungsi utama, misalnya sebagaicadangan makanan ( energi ) utama,sebagai penyususn struktur membaran ( misalnya phospholipidas yang merupakan penyusun utama membrane sel ). ( Suhara, 2009 )


Lipid merupakan golongan senyawa organik yang sangat heterogen yang menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa organik kedua yang menjadi sumber makanan dan merupakan bahan baku bagi banyak komoditi penting seperti sabun. Berbeda denagn tumbuhan yang menyimpan cadangan energi dalam bentuk karbohidrat, hewan menyimpan cadangan energi dalam bentuk lipid. ( Togu Gultom, 2001 )
asam lemakLipid atau trigliserida merupakan bahan bakar utama hampir semua organisme disamping karbohidrat. Trigliserida adalah triester yang terbentuk dari gliserol dan asam-asam lemak.

Gambar 1. Struktur Asam Lemak

Asam-asam lemak jenuh ataupun tidak jenuh yang dijumpai pada trigliserida, umumnya merupakan rantai tidak bercabang dan jumlah atom karbonnya selalu genap.
Ada dua macam trigliserida, yaitu trigliserida sederhana dan trigliserida campuran. Trigliserida sederhana mengandung asam-asam lemak yang sama sebagai penyusunnya, sedangkan trigliserida campuran mengandung dua atau tiga jenis asam lemak yang berbeda. Pada umumnya, trigliserida yang mengandung asam lemak tidak jenuh bersifat cairan pada suhu kamar, disebut minyak, sedangkan trigliserida yang mengandung asam lemak jenuh bersifat padat yang sering disebut lemak.
Trigliserida bersifat tidak larut dalam air, namun mudah larut dalam pelarut nonpolar seperti kloroform, benzena, atau eter. Trigliserida akan terhidrolisis jika dididihkan dengan asam atau basa. Hidrolisis trigliserida oleh basa kuat (KOH atau NaOH) akan menghasilkan suatu campuran sabun K+ atau Na+ dan gliserol. Hidrolisis trigliserida dengan asam akan menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak penyusunnya.
Trigliserida dengan bagian utama asam lemak tidak jenuh dapat diubah secara kimia menjadi lemak padat oleh proses hidrogenasi sebagian ikatan gandanya. Jika terkena udara bebas, trigliserida yang mengandung asam lemak tidak jenuh cenderung mengalami autooksidasi. Molekul oksigen dalam udara dapat bereaksi dengan asam lemak, sehingga memutuskan ikatan gandanya menjadi ikatan tunggal. Hal ini menyebabkan minyak mengalami ketengikan.
Kelas lipida yang lain adalah steroid dan terpen. Steroid merupakan molekul kompleks yang larut di dalam lemak dengan empat cincin yang saling bergabung. Steroid yang paling banyak adalah sterol yang merupakan steroid alkohol. Kolesterol adalah sterol utama pada jaringan hewan. Kolesterol dan senyawa turunan esternya, dengan asam lemaknya yang berantai panjang adalah komponen penting dari plasma lipoprotein. ( Rismaka, 2009 )
1)      Asam Lemak
Asam lemak biasanya berupa asam karboksilat berantai lurus baik jenuh maupun tak jenuh. Asam-asam lemak yang terdapat di alam selalu memiliki jumlah atom genap. Berikut beberapa asam lemak yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Nama
Rumus
Sumber
Asam Lemak Jenuh
Asam butirat
C3H7COOH
Lemak mentega
Asam kaproat
C5H9COOH
Lemak mentega
Asam kaprilat
C7H15COOH
Minyak kelapa
Asam kaprat
C9H19COOH
Minyak sawit
Asam laurat
C11H23COOH
Minyak kelapa
Asam miristat
C13H27COOH
Minyak pala, minyak kelapa
Asam palmitat
C15H31COOH
Minyak sawit, biji kapas
Asam stearat
C17H35COOH
Lemak hewan, tumbuhan
Asam arakidat
C19H39COOH
Minyak kacang
Asam lemak tidak jenuh
Asam oleat
C17H33COOH
Minyak jaitun ( olive )
Asam linoleat
C17H31COOH
Minyak wijen, minyak jagung
Asam linolenat
C17H29COOH
Minyak wijen
Asam arakhidonat
C19H31COOH
Hati, minyak kelapa, minyak wijen
Tabel 1. Tabel nama-nama asam lemak
Asam palmitat dan stearat, terdapat pada lemak hewan dan tumbuhan merupakan asam lemak jenuh terpenting. Asam oleat  yang berisi satu ikatan rangkap merupakan asam lemak tidak jenuh terpenting. Asam linoleat, linolenat, dsdan arakhidonat memiliki berturut-turut dua, tiga, empat ikatan rangkap. Asam lemak ini termasuk asam lemak esensial, artinya asam lemak ini sangat diperlukan diperlukan oleh tubuh tetapu tubuh tidak mampu mensintesisnya sehingga harus terdapat dalam makanan. ( Togu Gultom, 2001 )

2)      Sifat-sifat Lemak
Lemak sebagian besar tersusun dari gliserida-gliserida asam jenuh berupa zat padat pada suhu kamar. Kebanyakan lemak binatang berwujud padat, sedangkan minyak tumbuhan yang sebagian besar disusun gliserida sam lemaktidak jenuh berupa zat cair.
Lemak dapat dihidrolisis dan dapat disabunkan. Lemak yang tidak jenuh dapat menbentuk reaksi addisi dengan oksigen, hydrogen, dan halogen.
a)      Hidrolisis lemak menghasilkan asam lemak dan gliserol.Jika suatu molekul lemak dihidrolisis menggunakan uap air panas maka akan dihasilkan satu molekul gliserol dan tiga asam lemak.
b)      Penyabunan. Pada penyabunan atau hidrolisis dengan basa terbentuk gliserol dan garam berupa sabun.

DAFTAR PUSTAKA

Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta. Suhara. 2009. Dasar-dasar Biokimia. Bandung : Prisma Press.

Anonim 1. 2010. Uji Kelarutan, Uji Ketidakjenuhan , Uji Akrolein, Uji Kolesterol.( http://id.shvoong.com ). Diakses tanggal 2 April 2011.

Vially. 2007. Proses Polimerisasi Gliserol. ( http:/www.vially.wordpress.com ). Diakses tanggal 2 April 2011.




Previous
Next Post »
0 Komentar

Unggulan Post

Warna Feses Bisa Menunjukkan Kondisi Kesehatan Anda.

Karikatur Fese dalam usus manusia  Feses merupakan hasil kotoran dari proses pencernaan. Kotoran ini terdiri dari sisa-sisa makanan yang tid...