HUBUNGAN TAKSONOMI DENGAN ILMU-ILMU LAIN
1.
Morfologi : mempelajari bentuk luar dari komponen
struktur vegetative (khususnya daun) dan struktur reproduktif (khusnya bunga).
2.
Anatomi ; meliputi sitologi, histology, dan kekeluargaan suatu taksa
3.
Embriologi; mempelajari perkembangan mulai dari
sel telur sampai terjadi proses pembuahan. Ilmu embrio membantu banyak dalam
menentukan derajat kekerabatan suatu taksa
4.
Genetika; mempelajari sifat2 yang diwariskan,
letak faktor2 sifat yg diturunkan; dapat juga menentukan penggolongan suatu
taksa dengan melihat jumlah kromosom suatu spesies
5.
Fisiologi; membantu dalam menentukan hubungan
kekerabatan suatu taksa dengan melihat reaksi serologis atau diagnosis serum
6.
Evolusi; mempelajari perkembangan organism mulai
dari yg paling sederhana sampai paling kompleks
7.
Ekologi; mempelajari hubungan antara tumbuhan
dengan faktor2 lingkungan habitatnya
8.
Fitogeografi; mempelajari tentang penyebaran
tumbuhan di dunia. Dari sejarah populasi alam tumbuhan, asal dan penyebarannya,
org dapat menyimpulkan seberapa erat hubungan kekerabatannya
9.
Pallinologi; membantu dalam penggolongan suatu
taksa dengan mengamati tanda2yg ada pada spora dan tepung sari bunga suatu
taksa
Fase perkembangan taksonomi tumbuhan
1.
Fase eksplorasi dan penemuan dibuat herbarium
2.
Fase sintesis fase pengklasifikasian setelah diidentifikasi
3.
Fase penelitian mengamati adanya zat2 aktif dalam suatu
organ tumbuhan yg bermanfaat atau malah
membahayakan kelangsungan hidup taksa
dimaksud; bentuk sel, jumlah kromosom, dll guna melengkapi data pengamatan
4.
Fase pengujian fase penelitian selanjutnya
Macam-macam
sistem klasifikasi tumbuhan
1.
Klasifikasi berdasarkan bentuk :
klasifikasi berdasar keadaan, sifat atau bentuk yang dapat dilihat dengan mata
telanjang. Contoh :
-. Bunga : tunggal, majemuk
-. Habitat : pohon, perdu, semak,
dll
2.
Klasifikasi berdasarkan sistem
buatan : klasifikasi berdasar pada bentuk organ reproduksi (bunga) dengan
tujuan memudahkan identifikasi suatu jenis tumbuhan yang akan diamati. Sistem
ini diciptakan oleh C. Linnaeus dan sudah diterbitkan dalam buka Genera
Plantarum ( terbit tahun 1737).
3. Klasifikasi berdasarkan sistem alami,
-. Sistim
De Jussieu (1774) membagi tumbuhan menjadi acotyledons (tdk berbunga dan tdk
berbiji), monocotyledons, dicotyledons
-. Sistem
De Candolle (1800) membagi tumbuhan menjadi vasculares (dengan sistem pembuluh)
dan cellulares (tanpa system pembuluh)
-. Sistem
Bentham-Hooker diterbitkan dalam buku Genera Plantarum (1862 -1883), membagi
tumbuhan menjadi gymnospermae, dicotyledons, monocotyledons
4.
Sistem
klasifikasi berdasarkan phylogeny berdasar
hubungan kekerabatan
-.
Klasifikasi Eichler : Cryptogamae (thallophyta, bryophyta, pterydophyta),
phanerogamae (angiospermae, gymnospermae)
-.
Klasifikasi Adolph Engler & Karl Prantl (1887 – 1889) membagi menjadi
myxothallophyta, Euthallophyta, embryophyta
-.
Klasifikasi Charles Bessey diterbitkan dalam buku Evolution & Clasification
(1894)
-.
Klasifikasi Alfred Barton Rendle (1930) diterbitkan dalam buku Clasification of
Flowering Plants. Rendle membagi menjadi : monochlamydeae, apetalae,
dialipetalae, sympetalae.
-.
Klasifikasi Cronquist (1968), dengan bagan gymnospermae, dicotyledons,
monocotyledons
0 Komentar