ILMU TAKSONOMI TUMBUHAN

10:40:00 AM

HUBUNGAN TAKSONOMI DENGAN ILMU-ILMU LAIN
1.     Morfologi : mempelajari bentuk luar dari komponen struktur vegetative (khususnya daun) dan struktur reproduktif (khusnya bunga).
2.    Anatomi ; meliputi sitologi, histology, dan  kekeluargaan suatu taksa
3.    Embriologi; mempelajari perkembangan mulai dari sel telur sampai terjadi proses pembuahan. Ilmu embrio membantu banyak dalam menentukan derajat kekerabatan suatu taksa

4.    Genetika; mempelajari sifat2 yang diwariskan, letak faktor2 sifat yg diturunkan; dapat juga menentukan penggolongan suatu taksa dengan melihat jumlah kromosom suatu spesies
5.    Fisiologi; membantu dalam menentukan hubungan kekerabatan suatu taksa dengan melihat reaksi serologis atau diagnosis serum
6.    Evolusi; mempelajari perkembangan organism mulai dari yg paling sederhana sampai paling kompleks
7.    Ekologi; mempelajari hubungan antara tumbuhan dengan faktor2 lingkungan habitatnya
8.    Fitogeografi; mempelajari tentang penyebaran tumbuhan di dunia. Dari sejarah populasi alam tumbuhan, asal dan penyebarannya, org dapat menyimpulkan seberapa erat hubungan kekerabatannya
9.    Pallinologi; membantu dalam penggolongan suatu taksa dengan mengamati tanda2yg ada pada spora dan tepung sari bunga suatu taksa

Fase perkembangan taksonomi tumbuhan
1.     Fase eksplorasi dan penemuan  dibuat herbarium
2.    Fase sintesis  fase pengklasifikasian setelah diidentifikasi
3.    Fase penelitian mengamati adanya zat2 aktif dalam suatu organ tumbuhan yg bermanfaat atau malah  membahayakan kelangsungan hidup taksa dimaksud; bentuk sel, jumlah kromosom, dll guna melengkapi data pengamatan
4.    Fase pengujian fase penelitian selanjutnya







Macam-macam sistem klasifikasi tumbuhan
1.     Klasifikasi  berdasarkan bentuk : klasifikasi berdasar keadaan, sifat atau bentuk yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Contoh :
-. Bunga : tunggal, majemuk
-. Habitat : pohon, perdu, semak, dll
2.    Klasifikasi berdasarkan sistem buatan : klasifikasi berdasar pada bentuk organ reproduksi (bunga) dengan tujuan memudahkan identifikasi suatu jenis tumbuhan yang akan diamati. Sistem ini diciptakan oleh C. Linnaeus dan sudah diterbitkan dalam buka Genera Plantarum ( terbit tahun 1737).
3.  Klasifikasi berdasarkan sistem alami,
-. Sistim De Jussieu (1774) membagi tumbuhan menjadi acotyledons (tdk berbunga dan tdk berbiji), monocotyledons, dicotyledons
-. Sistem De Candolle (1800) membagi tumbuhan menjadi vasculares (dengan sistem pembuluh) dan cellulares (tanpa system pembuluh)
-. Sistem Bentham-Hooker diterbitkan dalam buku Genera Plantarum (1862 -1883), membagi tumbuhan menjadi gymnospermae, dicotyledons, monocotyledons
4.    Sistem klasifikasi berdasarkan phylogeny  berdasar hubungan kekerabatan
-. Klasifikasi Eichler : Cryptogamae (thallophyta, bryophyta, pterydophyta), phanerogamae (angiospermae, gymnospermae)
-. Klasifikasi Adolph Engler & Karl Prantl (1887 – 1889) membagi menjadi myxothallophyta, Euthallophyta, embryophyta
-. Klasifikasi Charles Bessey diterbitkan dalam buku Evolution & Clasification (1894)
-. Klasifikasi Alfred Barton Rendle (1930) diterbitkan dalam buku Clasification of Flowering Plants. Rendle membagi menjadi : monochlamydeae, apetalae, dialipetalae, sympetalae.
-. Klasifikasi Cronquist (1968), dengan bagan gymnospermae, dicotyledons, monocotyledons
Previous
Next Post »
0 Komentar

Unggulan Post

Warna Feses Bisa Menunjukkan Kondisi Kesehatan Anda.

Karikatur Fese dalam usus manusia  Feses merupakan hasil kotoran dari proses pencernaan. Kotoran ini terdiri dari sisa-sisa makanan yang tid...